Minggu, Juni 29, 2008

Membelah lautan jiwa

Tebing curam tepian hatiku
Tercipta curam untuk keramaian
Gairah jiwaku tak menentu
Pasang surut kesedihanku menelan lamunan
Mana pantaiku ....?
Samudraku sepi
Hatiku terperosok dalam palung
Aku rindu ombak besar
Yang akan mendamparkan aku di lautan masa lalu
Untuk mencari pertolongan
Bisakah aku kembali ke zaman nabi musa ?
dengan tongkatnya akan kubelah kesepian jiwa
Dan tenggelamnkan raja hasutan yang cipta sepi
Untuk bisa kuberjuang dengan kesendirian ini

Dilema

Mengerang dalam kehausan harapan
Terjaga dalam mimpi tak berujung
Aku duduk dalam alas pertanyaan
Diriku terjebak dalam dilema hidup
Disana ada sebersit perasaan yang tertinggal
Disini ada sedikit pengharapan semu yang aku juga tak tau
Terlalu berat kepalaku hadapi ini
Beri sedikit jawaban untuk tanyaku






Taman apsari surabaya

Selasa, Juni 03, 2008

Keramaian yang menyepikan

Sajak Di Kegelapan Hampir Pagi

Jelajah anak panah
Menembus relung
Siksakan asa tak pernah tergulung
Kesunyiang meraung menyayat
Kesombongan menenggadah
Menanda emosi belum pernah kalah
Sepi merobek hati
Menagih muka dendam
Untuk janji yang tak tertepati
Kubungkam malam dengan nyanyian
Dan kutendang keramaian dengan puisi
Kuteriakan sajak makian
Untuk menciutkan keberanian gunung dan perbukitan
Lari lah
Menangislah
Karena aku masih dan akan terus disini

Gelombang Hati Terjerat Malam

Usai sudah yang tak terfikirkan
Kemarahan hadir seperti ombak
Yang memaksaku termenung
Menatap hitam selimut alam
Gelap mendera malam
Raga lunglai oleh belitan sepi
Tulang belulang hancur tak mampu berdiri
Tangan hanya hiasan pelengkap badan
Telinga akan terpekak oleh teriakan sunyi
Menjebol gendang pendengaran
Sayatan nyaring kidung kesedihan
Kupagarkan raga dengan lautan
Lindungi perasaan dengan debur ombak
Yang seimbang surut dan pasang

Mata hari kembali

Mata hari kembali
saat siang tak lagi setia dengan sang surya gelap datang selimuti dan malam akan datangkan hiasannya seperti bintang dan bulan untuk tempat yang selalu dirundung sunyi, malam .... ? ruang kontemplasi dan instropeksi buat diriku.