Selasa, Maret 18, 2008

CINTA YANG TAK PERNAH DIMENGERTI


Setangkai kamboja gugur daun
Bagai membelai desah angin yang dingin
Menyerbak wangi walau bunga tak segar lagi
Sayu melihat dengan tatapan bayu
Dia hampiri hidupku dengan sang malam
Menggali gelombang dan renangi samudra
Entah mengapa tak pernah kutemukan
Jauh..dan lebih dalam
Sayup kudengar kidung menyayat
Dari balik kecapi berdawai rambut bidadari
Meski telah jauh bayangmu berlari
T kucari arah matahari pergi membawamu
Pada gurat jingga nun jauh dan terluka
Aku seperti malam bagi gelapmu
Dan menjadikan diriku hiasan hitam
Seandainya kamu Mengerti….
Apa yang telah terukir disini
Air matamu bisa mengalir
Tapi aku tak mau malam tinggalkan gelapnya
Meski rasa ini telah mati akan kubuat sebuah prasasti
Dimana dulu pernah ada cinta yang tulus
Untukmu walau aku tak pernah membuktikan
Suatu saat kau akan sadar
Suatu hari matamu akan terbuka
Dan suatu hari ketika kau baca puisi ini
Hatimu akan terjaga bahwa aku butuh kasihmu
Biarkan semua berlalu
Berjalanlah terus kedepan
Cari yang benar dan lupakanlah persaanku
Hingga semua ini berlalu

(18-08-2004)

Kalimalang

TULUS

Tiada perasaan lain yang kumiliki saat ini, kecuali perasaan cinta Dan kasih sayangku terhadapmuTiada rasa lain yang aku miliki kecuali rasa rindu ku yang sangat dalam kepadamu, kini aku teramat merindukan dirimu aku teramat sangat merindukan kisah yang telah kita lewati bersama, sepertinya ingatan itu telah melekat, dan membekas dalam pikiranku dan takkan pernah hilang tiada gambaran dan lukisan lain di hatiku kecuali dirimu, hanya dirimu yang telah mengisi ruang hampa didalam jiwa, tubuh dan ruh ku dengan segala bayang yang memenuhi pikiranku semua khayal tertuju kepada dirimu yang tak pernah padam dan tak pernah musnah hingga ahir nanti, Aku mencintaimu dengan sepenuh hati dengan kesucian dan ketulusan jiwa yang aku miliki saat ini

Kamis, Maret 13, 2008

MUTIARA

halo apa kabar ?

Tiara begitulah dia kupanggil
Tapi mungkinkah ada sedikit dia ingat
Tiara........................
Belum sedekat bintang dengan malamnya
Tapi ribuan keraguan sudah menghampirinya
Kau kira ada ruang lain dihatiku yang bukan untukmu
Kamu salah......
Dugaanmu salah
Karena hati ini untukmu





25-02-2008

MIMPI



Pagi ini mungkin sangat indah
Aku menemukan tubuhku lunglai tertelungkup
Separtinya badanku lelah
Semalam aku terlelu berfikir berat
Dan memimpikan kamu
Kulihat dirimu berjalan tanpa senyum
Tanpa kata juga yang kudengar
Tak tau lagi apa yang terjadi dalam mimpi itu
Yang jelas kau tinggalkan aku
Sampai kusadar pagi sudah membelai
Mimpi itu mungkin sebuah isyarat
Yang akan terjadi
Dalam hari ku nanti

Rabu, Maret 12, 2008

HANYA SEBUAH PERSAAN YANG MUNGKIN SALAH


Dilantai tiga yang kuanggap dulu jalan kesurga
Kami disini banyak terhasut oleh diam
Mencipta benci dan mengundangnya dihati
Anggapan dan dugaan terus mengalir seperti sungai
Mungkin karena saat itu kami sangat lapar
Harapan banyak terbayang di waktu itu
Untuk mereka sedikit Berbelas kasih
Tapi apa itu pernah terjadi........?
Tidak....Tidak pernah
Sebutirpun kami tak dapatkan nasi itu
Didepan keroncongan ini mereka lahap
Hanya iba saat itu aku
Nyali mereka begitu besar
Melihat kami kami menelan ludah
Yah ahirnya sudah tertelan semua
Basa basi memang sudah menjadi basiiiiiiii
Menawarkan hanya sebuah kepantasan
Untuk menjilat nasi di ujung jari mereka
Banyak tanya ahirnya tercipta
Haruskah aku sedih atau berteriak....?
Atau hanya tertawa melihat ketegaan ini ...?
Mestinya kalian bertanya pada diri sendiri
Pantaskah ada disana
Dan aku juga akan bertanya
Salahkah kalo aku menulis ini semua
Maaf tuan tuan
Ini ada karena tak ada apapun diperut kami
Jadi memang jangan pernah peduli
Terima kasih




(TGL 01-03-2008)UNTUK ORANG YANG HARUSNYA JADI TAULADAN

BUNGAKU




IKRAR


Waktu yang lama telah berlalu
Banyak terlewati cerita tentang harapan
Kini hari itu telah tiba
Menoreh janji ikrar setia arungi bahtera
Mengukir prasasti tentang kasih
Yang tak luntur oleh masa
Diperaduan itu telah dimulai hari hari
Mengarungi pantai ataupun samudra
Bersama lewati pasang dan surut hidup
Takan pernah berhenti mencintai
Sampai batas waktu yang tak ada
Perjanjian ini sudah tertulis di hati
Sampai umur menikam masa muda
Kita akan terus bersanding
Selamanya

Selasa, Maret 11, 2008

BAHASA ALAM


Semburat jingga langit dihening yang pekat
Menabur hujan dari tangis sang awan
Menambah marah debur samudra selatan
Pohon pohon mati ditanah yang basah
Menebar busuk lewat angin prahara
Menyumbat hidung perbukitan gersang
Gunung terdiam simpan misteri letusanya
Tak terdengar lagi gemuruh ombak
Karna gemericik air terjun lebih mempesona telinga dunia
Sepi selalu mereka miliki bersama
Seperti gelap yang selalu mencintai malam
Dan menjadikan rembulan sebagai penjamu terang
Bintang begitu iri dan melihat sinis
Tapi tak terbantah purnama memang begitu indah
Waktu berjalan terlalu lambat
Hingga malam berlama lama dalam kesepian
Tapi di timur ujung jagad matahari sudah tak sabar
Dikeringkanya sisa embun di daun keladi yang kurang ajar
Keringlah air mata bulan
Membuat mukanya pucat karena ditampar siang
Matahari semakin buas
Tangga tangga awan dia daki dengan berlari
Sampai menemukan tempat yang tepat dilangit
Untuk melepaskan anak panah yang panas
Sejanak aku terdiam
Aku mau mampir di tepi telaga ini
Akan kuremuk matahari dalam genggaman
Kuludahi matahari yang sembarang ucapkan sayang
Oh alamku..................
Berhentilah berbahasa padaku
Setiap hari aku rela harus memuji kalian
Untukmu kembali berteman dengan jiwaku
Permintaan maaf akan terucap untuk helai rumput yang terinjak
Jadi kubuktikan sayangku dengan menjagamu
Dan perintahkan angin terus berhembus
Biar lelahku musnah

IBU


Ibu sambutlah kerinduan ini
Kenangan itu selalu ingin membawaku lagi
Dipeluk mesra kasih dalam buai
Ingatan itu masih segar waktu Kau menimangku
Tangisku keras bangunkan keheningan malam
Sangat Jelas terlihat kekhawatiran diwajahmu
Kau cium aku dengan menitikan air mata
Aku masih begitu manja dan terus menangis
Begitu luas samudra kesabaranmu
Kidung cintamu mengantar hati dalam damai
Ibu ? bisakah jasamu aku lukiskan ?
Cukup umurkah aku untuk membalasnya ?
Kebanggaan ini takan ada ahir
Telah dikandung wanita dengan wewangian surga
Hariku penuh kenang dan kerinduan
Menumpang awan dalam kalbu
Tak bisa lagi terungkap rasa cintaku padamu
Waktu jari jarimu mengelus ubun ubunku
Dengan sejuta senyum bertanya hari depanku
Nak mau jadi apa kamu nanti...........?
Kujawab dengan polos sebagai bocah, aku mau jadi pilot Bu,
Aku menyesal dengan jawaban waktu itu
Kalau itu bisa terulang
Pasti dengan bangga aku menjawab
Aku mau jadi anakmu tanpa ada batas waktu
Ibu.........
Ijinkan anakmu mecium jari jemari mu
Memohon maaf untuk masa lalu atau nanti
Kasihmu adalah penyejuk kegundahan
Sejenak kuingin turunkan rembulan
Atau kuruntuhkan langit
Untuk sedikit membekukan durhaka atau dosaku
Ibu ................
Biarlah Tuhan bosan dengan doa dan syukurku
Karna Dia memberi seseorang yang tak pernah berhenti mencintaiku
Terima kasih Ibu untuk yang terlewat atau nanti
Takan pernah mati kasihmu dalam hatiku
Sungkem untuk Ibu.

Senin, Maret 10, 2008


Siang meludah panas di Muka marahku
Lidah matahari membakar waktuku tanpa satu kata
Meninggalkan sekian jam masa lalu yang berat
Aku bingung harus kemana ?
Burung kenari itu tak lagi berkicau
Anjing pun tak terdengar menyalak lagi
Aku mulai takut dengan bumiku
Ditebas hijaunya jantung dunia ini tanpa belas
Aku masih ingat cerita ibuku
Tentang hutan yang megah Yang aku juga miliki
Masih teringatku tentang itu
Sangat berat harus menatap sekarang
Gunungku telanjang tanpa rasa malu
Karna semua sudah terbeli oleh keinginan
Nafsu yang mengasut angkara berbicara
Kalimat yang sadis dan kuat
Membuka hutan dalih kemajuan
Semua bohong tenteng negri ini
Gemah......?
Ripah.........?
Loh ji nawi
Kemana kata kata itu ?
Aku harus cari kemana kalimat kebanggaan tanah ini
Apakah di jendela dunia dia telah di taruh
Apa di teras jagat yang hampir ambruk
Aku kembali berfikir
Kemegahan tanah ini sudah terbeli
Diganti dengan kemunafikan disi sendiri
Akan datang saat itu untuk berontak
Membunuh keinginan dari dalam diriku
Demi kelangsungaan tumpah darahku

ARUNGI GELOMBANG JIWA


Menabur sayang dilautan cinta
Menggelar layar arungi bahtera
Memecah ombak kecurigaan
Disaat pasang beribu ribu praduga mendera
Aku terhempas
Badanku disapu badai prahara
Aku jatuh digulung riak samudra yang dasyat
Segumpal papan harap kuraih walau ombak masih murka
Tertatih meski harus menendang wajah laut
Sekian waktu badanku dingin dalam pelukan badai
bibirku beku tanpa kata apapun
Hanya gemuruh sanubari bergejolak berharap
Untuk menepiku di pantai kasih yang indah
Ombak belum surut juga
Gejolak ini makin murka dan besar
Sampai kapan aku terombang ambing begini ?
Adakah tali yang di ulurkan malaikat dari langit ?
Benang merah pun jadi untuk bencana hati
Untuk selamatkan perahu jiwa yang terancam karam
Cepatlah berahir sang badai
Jiwaku lelah karna Permainan selama ini
Langit teranglah
Dan tidurkan aku di pangkuan bumi
Supaya bangun aku melihat lagi kehadiranku
Dalam jiwa baru yang penuh semangat dan cinta

Jumat, Maret 07, 2008

AHIR


Malam ini sangat pedih dan menyayat
Saat jarum jam sudah kelelahan berdetak
Berita darimu sangat memukulku
Sekian lama ini aku berjalan ternyata harus mati
Membusuk harapanku dalam liang cita yang pergi
Aku belum tau arah dan tujuannya kapal ini
Untuk berlabuh
Tapi ini masih ditengah genangan samudra air mata
Harusnya kamu sadar bagaimana cinta yang kita tumpangi bs sampai
Tapi lupakan semuanya
Aku hanya bangkai yang senang bernyanyi
Jadi teruslah berenang karena dipantai ada imam yang menunggumu
Hari ini aku telah pergi
Karna dua pilihan diambang dusta diri sendiri
Mati dikelilingi kebanggaan atau berdiri tanpa harga diri
Sampai akirnya aku putuskan
Bahwa matahri yang bersinar itu
DanLangit yang luas itu
Hanyalah pijakanku untuk meruntuhkan nasib yang tertulis
Ditanganku yang garis tanganya sudah tidaka ada lagi
Jaga apa yang sudah ada
Karna Kamu bukan milik siapa siapa




Kamis, Maret 06, 2008


Menelan pahit kutukan
Menjadikan diri sehat dalam tekanan
Walau hari hari penuh hasut
Yang membiarkan sejengkal tanah hilang
Dimana nanti tubuh ini membusuk
Sampai terlupakan oleh nyanyian
Biarlah tanganku berdarah
Biarkan mukaku marah
Matahari akan meronta sakit dan sembunyi
Karena kebersalahannya mengganti hari itu
Dan langitpun akan sadar
Bahwa cintaku bisa menendang siangnya jadi malam
Meski itu hanya dalam hati
Luka ini akan terus kuingat
Untuk nantiku membalas dendam
Dengan merobek langit yang telah diam

PARASASTI


Saat leherku tercekik sepi
Namamu datang menegok hari hari
Mengejek remuknya hati karana badai
Aku tau di relung hatimu masih ada aku
Tapi itu tersimpan didalam dasar yang terdalam
Hingga tak satu tanganpun yang bisa memindahnya
Dan aku tak mau jauh dari itu
Karena disini ditepi hati ini
Telah tertulis sebuah prasasti
Dimana pernah ada cinta yang suci
Walaupun untuk bersatu masih dalam misteri
Yakinlah ini bukan hanya sebuah prasati
Karna dia akan terus ada untuk harapan
Padamu..............


Untuk harapan yang pernah ada

UNTUKMU YANG DI HATIKU

Kusebut namaya dalam setiap doa doa
Engkau di gambarkan begitu indah dan sempurna oleh NYA
Wanita yang begitu ikhlas menyayangiku
Walau sebuah asa yang kita punya dihalang aral
Kucoba tulis namamu dengan sepenuh hati
Ukhti yang selalu isi banyak cerita dihati
yang pula dibentuk tanpa cela olehNya
Dan bacalah dengan iklas bahwa itu sangat benar
Jika Surga disebut tempat indah bagi para bidadari
Aku berharap bisa kesana dengan bidadariku sendiri
Gadis yang bisa temani aku dalam segala suasana hati ini
Untuk nanti bersamaMelabuhkan harapan …
Kutuliskan sajak yang kutoreh dari lubuk hati
Dengan sejuta tanya tentang apa yang akan kita mau cipta
Apakah maqoomin aamin itu terbit di dunia
Dimana harapanku ku ukir disana
Aku diciptakan NYA dua puluh empat taun silam
Diriku pun sepenuh aku serahkan pada NYA
Dan DIA akan menetapkan pilihanku untuk memilihmu
Agar suatu hari pergi keselamatnmu DIA yang akan jaga
Walau sampai sekarang galau hatiku belum terjawab
Karna yang aku tau hanya mencintainya
Apa pandangan manusia selalu menilai cinta dengan sempurna
Apakah aku masih dalam alam saderku ?
Pastilah aku dinilai cela karena ucapan ucapan cinta
Biarkan hatiku senang dengan menyebut namamu
Engkau adalah yang terpilih
Dalam jelas yang tak terang akan ada
Karna aku akan hanya berharap
Untuk cinta bersambut dengan perasaanku
Kuharap temukan bahagia disana
Meski dengan pilihan yang mungkin tidak terbaca oleh hati
Semoga keridhoanNya mengantarkan pada kasih dan sayang
Wa ja’ala bainakum mawadah wa rahmah
Sehingga makin terbuka akal kita akan kesyukuran dan kesabaran
Karena sungguh
Inna fi dzalika la aayatin li qaumin yatafakkaruun
Kini biar kujaga diriku
Hingga asa itu datang bersamamu dalam sebuah mitsaqan ghaliza
Wahai bidadari di serambi hatiku
Khairaatun hisaan … huurun maqshuuraatun fiil khiyaam …


To Ukhti

Rabu, Maret 05, 2008

KERIKIL

Pagi hari yang cerah seorang gadis berjilbab keluar dari rumah dengan senyum mengembang solah olah sedang menyapa rerumputan yang masih basah oleh embun tangis malam semalam, dalam perjalanan yang penuh senandung kidung keceriaan itu dia menemukan kerikil tajam yang terlihat kecil tapi bisa membuat masalah besar, gadis itu terdiam dan berfikir " harus aku apa kan kerikil ini ? " melangkahlah dia dengan bimbang melihat kerikil itu,tapi tak tau kenapa berjalanlah lagi dia dengan perasaan yang galau dan mengganjal, lima meter setelah dia berjaan tiba tiba sang gadis putar haluan dan langsung menunduk mengambil kerikil itu, sambil berkata " oh kenapa aku tidak menyingkirkanmu ya ? " berjalanlah lagi dia dengan tenang seolah olah bebanya sudah dia letakan dalam sebuah ruang hati yang bersih, tapi yang jadi pertanyaan kemana kerikil itu disingkirkan ? disepertiga jalanan menuju tujuan gadis itu bertemu sahabatnya " hai mau kemana hari ini ? " tanya gadis penuh dengan senyum persaudaraan, aku mau ke kota jawab sang sahabat dengan manis, mau ngapain ? aku mau milih cicin kawin buat nikahanku bulan depan, ha ???? gadis terperangah bukan seharusnya cowok kamu yang harusnya milihin cincin ?? dia sibuk sama urusanya yang harus dakwah di beberapa kota di jawa timur, jawabnya dengan tertunduk agaqk kesal,si gadis pun mengurungkan niatnya untuk pergi ketujuanya ? berjalanlah mereka menyusuri trotoar yang mengantarkan mereka di pangkalan angkot yang sangat panas, beberapa menit setelah menempuh jalan yang agak rusak langsunglah naik ke angkot yang akan mengantar mereka ke toko mas yang dimaksud, jalanan cepat sekali di tempuh karna tidak begitu ramai untuk ukuran kota dipinggiran salah satu propinsi di jawa tengah itu,lambat laun membelai waktu yang tanpa sadar mereka telah sampai, ayo turun kata sang sahabat, dah sampai ya ? aku jarang lo kesini lo kata gadis? masa seh jawab sang sahabat sambil berlalu menuju toko dimana dia akan dapat cicin kawinnya untuk pernikahan bulan depan,mbak maaf apa cincin pesanan saya sudah selasai ? tanya sang sahabat kepada penjaga toko itu, oo si mbak yang mau kawin bulan depan ya ? iya mbak jawabnya sambil tersipu sipu, ini mbak cincinya sesuai dengan permintaan dan calon suami mbak, hehehehe sang sahabat tertawa kecil kegirangan, eh cincinku bagus gak ? tanya sahabat sama sang gadis, wah ini ma bukan bagus lagi tapi sangat indah,gadis berkata sambil memegang cincin kawin sahabatnya itu, mereka pun bercanda canda kecil sebentar dan sampai pada saat ahirnya mereka memutuskan untuk pulang,samil berjalan menuju pangkalan angkot si sahabat berkata uh perutku lapar neh, kamu lapar gak ? tanya sahabat sama sang gadis, laper juga neh tapi mau makan makan apa ya yang enak ? sambil berfikiri, oh ya aku tau kata sahabat seolah habis menemukan emas segunung, sambil meloncat senang dia tarik tangan sang gadis, dengan berlari lari kecil digandengnya sigadis menuju kafe tenda di pinggir jalanan yang lumayan panas itu, nah ini tempat biasa aku ma pacarku makan dan bercerita cerita, oh ya ? emang enak ya makananya ? tanya gadis sambil masih bingung, si sahabat langsung duduk dengan tenang seolah olah memang dia sangat sering ke tempat itu, tapi sigadis tidak langsung duduk dan memesan, eh aku mo ke toilet dulu ya ? ijin gadis sama sahabatnya, agak cepet ya say sahut sahabat, sambil bernyanyi kecil sahabat memandang sopan kepada pramusaji yang datang menghampiri, setelah berdialog agak lama gitu pramusaji kembali ke dapur dengan membawa dua gelas es jeruk yang segar, sigadis yang baru dari toilet langsung duduk disebelah sahabat dan mengagetkanya, hai ngelamun ya tanya gadis ? iya neh lagi kangen sama si masku jawabnya agak sedih, aduh ada apa neh disakuku kok bokongku sakit kata gadis sambil mengambil sesuatu di kantong celananya yang ada di belakang, apaan seh ? tanya sahabat, o kamu to, ternyata kerikil tadi yang dia mau singkirkan, ya udah tak masukin tas aja kamu ya kata si gadis bicara sendiri, eit buat apaan kerikil gini ? sambil merebutnya, sini aku buang aja kata sahabat sambil melemparnya di jalan, jangan dong ntar kalo ada orang naik motor bisa jatuh gimana ? ah biarin aja lah, nah itu dia menunya baru di anter, kamu pesen apa ? apa ya ? si gadis mendongak sambil berfikir makanan apa yang enak menurut dia , kalo menurutmu apa ? tanya gadis lagi, biasanya aku kalo sama mas makan cah kangkung, iya boleh deh sahut si gadis kepada sahabt, beberapa menit kemudian pesanan sepasang sahabat sudah sampai, eh mang mas mu kaya gimana seh ? tanya gadis, masku yang ini baik kok emang seh bapak yang milihin buat aku tapi dia baik banget sama aku.
Apalagi dia sangat set.............. tiba tiba derit motor yang terpelanting berbunyi keras braaaaaaak, ternyata motor itu jatuh karna kerikil yang sahabat lempar tadi, setia diteruskannya kalimat yang tadi terpotong dengan wajah yang merah dan ketakutan, ya Tuhan maafkan aku, mereka berdua berlari ketempat motor yang jatuh, pengendaranya dua orang sepertinya sepasang kekasih, tetapi yang nyetir masih tergeletak bersimbah darah karna benturan di kepalanya, sahabt ketakutan karna dia tau kerikil itu yang membuat dia jatuh, orang orang yang melihat berdatangan dan membantu korban kecelakaan itu, sementara pengendara yang nyetir itu di tolong masyarakat sahabat dan gadis mendatangi sicewe yang di bonceng pengendara, mbak gak papa mbak tanya sahabat sambil gemetaran, gak papa mbak tapi pacarku gimana itu jawabnya sambil menagis keras,mereka larut dalam ketakutan dan kebersalahan karna sebuah kerikil membuat celaka orang, ambulance pun datang untuk menolong tapi dengan agak menahan nafas salah satu suster yang ikut memeriksa berkata kepada gadis yang dibonceng sang pengendara, maaf mbak kita sudah berusaha membantu demikian singkat kata itu sang kekasih pengendara terdiam sejenak dan tiba tiba dia lari ketubuh lelaki yang menggoncengnya tadi dan menangis sejadi jadinya, mas imam jangan mati aku bagaimana kata itu berulang ulang keluar dari mulut sigadis kekasih pengendara yang bernama imam itu, mendengar nama itu sahabat berlari ke arah jasad yang sudah pergi ruhnya itu, seperti kena palu raksasa sahabt langsung limbung dan jatuh karna shock yang termat berat, ternyata imam yang meninggal dalam kecelakaan ini adalah imam yang mau dia nikahi bulan depan itu,sahabat langsung menagis dipeluk gadis sahabatnya, tiba tiba sahabt diam dan matanya terpejam sahabat pingsan karna tidak kuat dengan kepergian calon suaminya itu atau mungkin karna calon suaminya punya kekasih yang disembunyikan darinya,
Mata yang masih kelihatan sayu itu dengan pelahan terbuka dan hanya plafon yang bs dia lihat untuk saat ini dia kembali dari pingsanya, wajahnya sangat bersedih dan terpukul didapatinya sang gadis sahabatnya memegan tanganya dengan mata yang berkaca kaca, dengan menghela nafas panjang sahabat mulai berkata apakah aku mimpi ? yang sabar ya sahut gadis membelai rambut sahabat yang begitu hitam, mas imam gmn ? sabar ya sayang ucap si gadis memeluk erat tangan sahabat, mas imam telah pergi jawab gadis setengah tertahan, hari hari sahabat masih diselimuti kesedihan yang dalam dan satu hal yang masih membuat sahabat terpukul adalah kabar burung yang dia dapat dari beberapa orang yang menjenguknya, bahwa mas imam sudah ber istri dan cewek yang dia beonceng saat hari naas itu adalah pacarnya juga, berhari hari sampaei berbulan bulan sanabat belum bs menerima penghianatan calon suaminya yang sudah pergi ke alam barzah, si gadis sahabat setianya lah yang besar membatu untuk sahabt keluar dari kesedihan itu, Sahabat telah mendapat berkah dari kerikil yang membuat semua kebohongan alm mas imam terbongkar, dan mulai hari itu sahabta menjalani hidup dengan biasa karna ada sang gadis yang selalu setia menjaga dan menghiburnya untuk menuju hari depan yang lebih cerah.



( maaf masih belajar )

YANG LALU

ketika matahari kembali mengintip dengan sinar di celah gunung itu teringat kembali saat dulu yang pernah aku lalui, masa lalu bukan berarti sangat indah ataupun begitu menderita bahkan masa sekarang pun mungkin tidak hari yang begitu indah tapi jangan pernah berlutut di hari yang sombong dengan penuh hasut keinginan tapi selalu berusahalah membuat jalan untuk masa depan

REMBULAN

Mengintip didahan malam
Mencibir sedih yang tak berujung
Awan yang belai putih permukaanmu
Coba cipta tawa yang nyata tanpa pura

Kaki terus berjalan
Kau ikuti aku dalam pandangan
Mengekor sedih pucat pasi
Seperti telat pulang saat matahari

Lima mil dari sinarmu
awan tebal mulai menggoda
Terpercik halilintar dan bentak langit
Menyenggol kasar sinar yang hampir pudar

Berbaris awan mulai tutup cahaya
langit gelap tanpa sedikit binar binar
Hanya sesekali kilat menjilat
Menggigit malam air yang mau tumpah

Rintik
Jatuh tetes satu satu
Menambah cekam dalam kilatan
Meraba sendi dalam kebutaan

Langit hampir selesai menangis
Awan tebal pamit dari jagat
Menelan gelap mengundang gurat
Memanggil cahaya yang tertutup mendung

Hilangmu
Munculmu
Adalah inspirasi sinyal alam
Yang begitu misteri

KEMBANG MALAM

Merasuk angin menampar malam

Menjamu gelap dengan lipstick tebal

Datang dengan sayup senja dijalan tak bertapak

Mencari tuan dengan langkahseribu galau

Menambah kuncup yang mekar di pinggir trotoar

Dengan senyum binal dan senjata handal

Menebar wangi jerat asmara

Mengikat nafsu tanpa terbayang dosa

Di pupuk nista untuk sebuah harga

Kian subur dengan desahan malam yang ngilu

Bekas darah menjerit mengutuk dan memaki

Untuk sisa perbuatan yang Belum tau ujungnya

Gelegak tawa puas mengantar terbang rupiah kedada

Besok anaku bisa minum susu lagi

Itu jawaban yang pernah kutanyakan padanya

Ataupun lebih sedih lagi untuk didengarnya

Gurat malam menyembur tanya

Mengapa tumbuh kembang disaat senja

Berpayung gedung tua susuri lorong panjang

Akan tumbuh setiap hari

Dijalan jalan kota yang penuh daki

Suara malam menuju tengah

Antar gegap tenggelam dalam riuh

Semakin keras yang meringis mengaduh

Malam semakin teduh

Lebih sedikit raja yang berkunjung

Binatang malam saja yang bersuara penuh tanya

Menyanyi ragu dengan situasi penuh wajah murung

Garis garis pagi sudah mengintip

Memaksa tempat untuk di sulap

Berubah bersih tanpa najis

Yang seolah tak pernah terjadi

MATI

Saat nafas di ujung raga
Terbayang kelakuan pernah terlewat
Dicekik malaikat mengantar nyawa
Melihat cuma raga yang kaku
Saudara handai tolan menyanyi sedih
Menyiram bumi dengan tangis
Saat badan diselimuti putih
Disemayamkan dalam rumah kayu
Yang menghantar pulang
Tanah ini sudah memintamu kembali
Diarak bak pengantin
Tapi bukan tawa
Bacaan zikir yang terus gema
Disana sudah banyak menanti
Dengan mata nanar menahan sedih
Kereta pengantarmu telah sampai
Roda manusia terparkir di bumi yang basah
Melihat lesu masukan raga ke bumi sendu
Rumah yang sempit
Tanpa Pintu ataupun jendela
Sendiri menanti pengurai yang hancurkanmu
Datang Pertanyaan yang dari mana
Tentang amal perbuatanmu
Harus kemana minta tolong
kalau bekalmu tak cukup untuk itu
Matilah dalam banyak uang saku
Bekal iman
Dan pahala yang bisa menolong
Untuk damai disana

SEBUAH KATA CINTA

Lembut berbisik didasar jiwa kosong
Mengalun lirih kidung asmara tentang hasrat
Meratapi semu tanpa makna
Namun tak terjaga meski nyata
Sebagian terucap tanpa kata
Ataupun hanya berbuat percaya
Senandung lirih
Dibelai angin malam yang bekukan nurani
Hanya dihembuskan lewat ujung asa
Sebuah kata cinta
Untuk asmara melebarkan sayapnya
Sebagai penjelajah samudra jiwa
Walau kadang kandas di palung terdalam
Cinta........
Aku yakin sekali itu
Dunia sudah merasakan kekuatan yang dibaginya
Dari kolong jembatan yang mengalirkan darah
Sampai Rumah yang berlantai kulit manusia
Semua butuh..........
Segala lapis dari jutaan tahun yang lalu
Cinta tak pernah mengendap ataupun jadi fosil
Kerangkanya kokoh meski tak berwujud
Dia tak pernah menjadi hantu
Tak pernah mati
Bahkan jadi simbol segala bentuk
Perdamaian
Kemunafikan
Ketamakan ataupun untuk keselarasan
Cuma sebuah kata begitu sakti
Yang buat legendapun pernah jatuh untuk dia
Peradaban peradaban dari masa kemasa jaya dan runtuh karenanya
Begitu hebat kalimat ini
Sungguh dasyat
Cinta.................
Bukanlah awal kebahagiaan
Tapi ketiadaan cinta
Adalah sumber penderitaan
Dia dian di hitam kelam
Menghangat sanubari saat selimut semu tak ada
Haruslah ada pengorbanan menjaganya
Walaupun air mata darah untuk menahan
Untuk damai yang akan terus ada

TEMBOK TUA PARASASTI CINTA


Berdiri tegap walau hanya sisa sisa
Batu bata yang merah basah berkaca kaca
Bercerita bahasa bisu seribu makna
Saat beberapa orang lewat
Disapa dengan degup rona rona
Yang tidak setiap orang mengertinya
Disitu ada namaku
Ada nama dia juga
Yang pernah kita berjanji
Untuk membangun asa bersama
Sebersit perasaan yang lalai aku menjaga
Hingga harapan itu terbang
Pernah berfikir mengulang kembali
Untuk membangun sisa sisa asa
Walau sudah runtuh
Hancur tak tersisa reruntuhanya
Tapi masih ada yang akan bercerita
Karna tertulis parasasti
Di tembok tua saksi bisu
Yang bungkam dengan masa lalu
Meski aku tak pernah percaya
Kenapa kau meninggalkan ini
Seribu jeruji bahasa sudah menahan
Ratusan jebakan kesedihan tak pernah terbaca
Menjadi titik benci yang yang kebalikanya
Tapi aku punya saksi
Untuk setiap saat aku bertanya
Kenapa harus terjadi
Karna ingatan itu akan terus ada
dalam prasasti tembok tua

TENTANG PERASAAN




Beralalu tanpa tengok kepadaku sedikitpun
Tatapan matamu masih tajam menanjap di hitam bola mata ini
Melihat malam pergi bersamamu
Kabutpun buabrkan senyumu yang tersunggin saat melangkah
Aku tidak kehilangan
Mataku bisa kamu lihat apa ada setetes air mata ?
Tidak ada kan ?
Aku tidak kehilanganmu
Dan aku tidak merasa takut sendiri
Malam ini akan cepat berganti
Akan kulihat banyak bintang baru di langit anganku
Yang membelah putus asa diarah depan jalanku
Aku baru sadar
Aku baru bangun dari mimpiku
Aku bukan siapa siapa tanpa kamu
Dan aku gak tau kemunafikan ini menghasut persaanku
Biarlah tanah yang bercerita tetang kebohongan hati ini
Karna ini terungkap saat mati

SEPENGGAL HARAP



Sejuta asa sesak menghirup
Menagih janji seribu harap
Untuk cinta dimasa depan
Berbuat hidup dalam kebaikan
Berharta cinta terus berbunga
Seribu harap sudah kutebar
Akan kamu lihat kucangkul ladang cita cita
Untuk harapanku

JATUH


Mata redup menelan air mata darah
Teteskan segala asa yang terpendam
Alis mata dunia tak sanggup sembunyak duka
Saat raungku menangis menjadi
Kucoba robek lembar masa msa silam
Kulari tinggalkan hari ini
Dan aku sadar aku sudah jatuh dalam lembah
Jurang yang penuh batu dan duri
Aku harap tak kembali kepermukaan
Karna sakitku disini
Mengobatiku diatas sana
Di ambang sadarku

Mata hari kembali

Mata hari kembali
saat siang tak lagi setia dengan sang surya gelap datang selimuti dan malam akan datangkan hiasannya seperti bintang dan bulan untuk tempat yang selalu dirundung sunyi, malam .... ? ruang kontemplasi dan instropeksi buat diriku.