Selasa, Maret 11, 2008

IBU


Ibu sambutlah kerinduan ini
Kenangan itu selalu ingin membawaku lagi
Dipeluk mesra kasih dalam buai
Ingatan itu masih segar waktu Kau menimangku
Tangisku keras bangunkan keheningan malam
Sangat Jelas terlihat kekhawatiran diwajahmu
Kau cium aku dengan menitikan air mata
Aku masih begitu manja dan terus menangis
Begitu luas samudra kesabaranmu
Kidung cintamu mengantar hati dalam damai
Ibu ? bisakah jasamu aku lukiskan ?
Cukup umurkah aku untuk membalasnya ?
Kebanggaan ini takan ada ahir
Telah dikandung wanita dengan wewangian surga
Hariku penuh kenang dan kerinduan
Menumpang awan dalam kalbu
Tak bisa lagi terungkap rasa cintaku padamu
Waktu jari jarimu mengelus ubun ubunku
Dengan sejuta senyum bertanya hari depanku
Nak mau jadi apa kamu nanti...........?
Kujawab dengan polos sebagai bocah, aku mau jadi pilot Bu,
Aku menyesal dengan jawaban waktu itu
Kalau itu bisa terulang
Pasti dengan bangga aku menjawab
Aku mau jadi anakmu tanpa ada batas waktu
Ibu.........
Ijinkan anakmu mecium jari jemari mu
Memohon maaf untuk masa lalu atau nanti
Kasihmu adalah penyejuk kegundahan
Sejenak kuingin turunkan rembulan
Atau kuruntuhkan langit
Untuk sedikit membekukan durhaka atau dosaku
Ibu ................
Biarlah Tuhan bosan dengan doa dan syukurku
Karna Dia memberi seseorang yang tak pernah berhenti mencintaiku
Terima kasih Ibu untuk yang terlewat atau nanti
Takan pernah mati kasihmu dalam hatiku
Sungkem untuk Ibu.

Tidak ada komentar:

Mata hari kembali

Mata hari kembali
saat siang tak lagi setia dengan sang surya gelap datang selimuti dan malam akan datangkan hiasannya seperti bintang dan bulan untuk tempat yang selalu dirundung sunyi, malam .... ? ruang kontemplasi dan instropeksi buat diriku.