Selasa, Maret 18, 2008

CINTA YANG TAK PERNAH DIMENGERTI


Setangkai kamboja gugur daun
Bagai membelai desah angin yang dingin
Menyerbak wangi walau bunga tak segar lagi
Sayu melihat dengan tatapan bayu
Dia hampiri hidupku dengan sang malam
Menggali gelombang dan renangi samudra
Entah mengapa tak pernah kutemukan
Jauh..dan lebih dalam
Sayup kudengar kidung menyayat
Dari balik kecapi berdawai rambut bidadari
Meski telah jauh bayangmu berlari
T kucari arah matahari pergi membawamu
Pada gurat jingga nun jauh dan terluka
Aku seperti malam bagi gelapmu
Dan menjadikan diriku hiasan hitam
Seandainya kamu Mengerti….
Apa yang telah terukir disini
Air matamu bisa mengalir
Tapi aku tak mau malam tinggalkan gelapnya
Meski rasa ini telah mati akan kubuat sebuah prasasti
Dimana dulu pernah ada cinta yang tulus
Untukmu walau aku tak pernah membuktikan
Suatu saat kau akan sadar
Suatu hari matamu akan terbuka
Dan suatu hari ketika kau baca puisi ini
Hatimu akan terjaga bahwa aku butuh kasihmu
Biarkan semua berlalu
Berjalanlah terus kedepan
Cari yang benar dan lupakanlah persaanku
Hingga semua ini berlalu

(18-08-2004)

Kalimalang

Tidak ada komentar:

Mata hari kembali

Mata hari kembali
saat siang tak lagi setia dengan sang surya gelap datang selimuti dan malam akan datangkan hiasannya seperti bintang dan bulan untuk tempat yang selalu dirundung sunyi, malam .... ? ruang kontemplasi dan instropeksi buat diriku.