Saat nafas di ujung raga
Terbayang kelakuan pernah terlewat
Dicekik malaikat mengantar nyawa
Melihat cuma raga yang kaku
Saudara handai tolan menyanyi sedih
Menyiram bumi dengan tangis
Saat badan diselimuti putih
Disemayamkan dalam rumah kayu
Yang menghantar pulang
Tanah ini sudah memintamu kembali
Diarak bak pengantin
Tapi bukan tawa
Bacaan zikir yang terus gema
Disana sudah banyak menanti
Dengan mata nanar menahan sedih
Kereta pengantarmu telah sampai
Roda manusia terparkir di bumi yang basah
Melihat lesu masukan raga ke bumi sendu
Rumah yang sempit
Tanpa Pintu ataupun jendela
Sendiri menanti pengurai yang hancurkanmu
Datang Pertanyaan yang dari mana
Tentang amal perbuatanmu
Harus kemana minta tolong
kalau bekalmu tak cukup untuk itu
Matilah dalam banyak uang saku
Bekal iman
Dan pahala yang bisa menolong
Untuk damai disana
Rabu, Maret 05, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar