Rabu, Maret 05, 2008
TEMBOK TUA PARASASTI CINTA
Berdiri tegap walau hanya sisa sisa
Batu bata yang merah basah berkaca kaca
Bercerita bahasa bisu seribu makna
Saat beberapa orang lewat
Disapa dengan degup rona rona
Yang tidak setiap orang mengertinya
Disitu ada namaku
Ada nama dia juga
Yang pernah kita berjanji
Untuk membangun asa bersama
Sebersit perasaan yang lalai aku menjaga
Hingga harapan itu terbang
Pernah berfikir mengulang kembali
Untuk membangun sisa sisa asa
Walau sudah runtuh
Hancur tak tersisa reruntuhanya
Tapi masih ada yang akan bercerita
Karna tertulis parasasti
Di tembok tua saksi bisu
Yang bungkam dengan masa lalu
Meski aku tak pernah percaya
Kenapa kau meninggalkan ini
Seribu jeruji bahasa sudah menahan
Ratusan jebakan kesedihan tak pernah terbaca
Menjadi titik benci yang yang kebalikanya
Tapi aku punya saksi
Untuk setiap saat aku bertanya
Kenapa harus terjadi
Karna ingatan itu akan terus ada
dalam prasasti tembok tua
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar