Dalam aliran sungai panjang ini
Bejalanku penuh keinginan menyusuri
Tanpa alas kaki Sebuah harapan
Ukiran tajam batu hujam setiap sesalku
Berjalanku terus dengan sisa ingin
Darah berceceran alirkan kesedihan
Sudah ratusan batu telah kulalui
Kini sudah sampa aiku ke batu penentuan
Merinding aku melihatnya
Tetes demi tetes telah ubah warna air jadi darah
Batu yang ini begitu tajam
Masih adakah sisa darah untuk lalui
Sampai kemata air yang bisa segarkan ingatanku
Dan basuhkan pedih selama ini
Senin, Mei 19, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar