Didera bayang semu pelupuk mataku
Terpaksa ahiri semua asa harus dimana
Dulu banyak kata dan semangat untuk membangunnya
Keputusan yang gak pernah adil buatku
Korbankan harapan beberapa orang dibawah
Pemimpin sialan yang aku temui
Korbankan hak hak yang harus di perjuangkan
Setelah malam itu di meja bertiga
Aku marah dan murka
Selalu dalih proses yang dibicarakan
Aku menangis
Aku sedih
Karna harapan yang dulu ada
Kini mati karena kepentingan dan masukan orang
Kutangisi pun takan kembali
pedangku meski harus menebas batang leherpun takan merubah
Kekecewaan yang dalam akan keputusan yang kalian kukuhkan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar